Saturday, July 14, 2007

Jangan Tertidur..

Senja meredup Sayang!
Mulai diselimuti malam
dan dinginnya mencekam
Bilakah kulihat cahaya dari wajahmu yang tersimpan di sudut ingatan?
Jangan tertidur Sayang!
malam cepat lewat dan merenggut dirimu
Hari-hari yang berganti lelah kuhitung
Engkau tetap disana
Tiada berlalu tetapi tak datang
Pada setiap hentian waktu ku bertanya
Apakah sang pujangga telah kehilangan kata-kata?
Seperti si pengelana yang tersesat dalam ruang dan waktu,
yang ia buat sendiri

Menanti Menentukan Hidup Sendiri

Walau ranum tak bisa kau petik
tanpa rayu terasa setitik
Bau harum tanpa parfum
Nuansa lembut marun
ketika angin membawa menggelitik
Paras ayu bersahaja
titipan nirwana untuk dunia
geliat dewi dalam tubuh insani
Menanti menentukan hidup sendiri

Kosong

Kita menyembunyikan kekosongan dengan bunyian nyaring
dan kadangkala aku menumpukkan pada hening kata-kata semu
Kita rindu untuk melawan dan berlari
tapi kadangkala aku diam berkeringat berkerut jemu
Jangan berkata tentang malu, kamu dididik untuk membantah tanpa ragu
Tak perlu berbisik karena aku mulai tuli
dan mereka sudah lalai mendengar

Sekelebat..

Kelapnya malam di kerling matamu meninggalkan selaksa tanya
Kumenunggu kata-kata terucap dari bibir manismu tetapi kau katupkan rapat
Jangan paksa..
Jangan berbuat..
tiada luka yang kau dapat
regup hangat sejuta sahabat
dan kekasih meski sekelebat