Tuesday, August 7, 2007

Jejak Bangkit

Kali ini panah menyentuh tanah
setelah ia menghantam darah yang penuh merah
Kalah?

Jangan mengaduh pada langit!

Biar jejak-jejak itu bangkit
tatapan nanar beribu pesan kepada sahabat
tentang juang yang lupa diceritakan

Jangan pandang mudah melayang
asa yang menyurut hilang
menadah titik air di terik siang
peluh keringat menunda pulang...
Biarkan redup langit jingga
aku kan membawa terang taburan bintang
kemilau purnama ketika rebah di ilalang
menjenguk nur di pucuk pohon rindang

Ssst..

Ssst...
Jangan bilang Rayu Buana bahwa Syahdan Gelisah menyumbat Bhumi dengan angkara dan gulana

Jawara tak pernah kalah

Raba rubi tunda mati
laku tabu jejak malu
sejengkal satu serasa seribu
roboh lelah setelah jengah
menyisakan barah melukis sejarah
tetap ambil gerak selaksa langkah
nuju cita jaya jumawa
karena jawara tak pernah kalah