Wednesday, April 25, 2007

Mencarimu

Aku mencarimu dalam kesibukan tubuhku tapi kau tak kutemukan
Aku mengangankanmu dalam kesendirianku tapi kau terdiam
Aku malu bertanya pada begawan tentang keberadaanmu.
Aku menyalahkanmu karena kekalahanku.
Aku marah karena engkau pergi ketika perlahan kumelupakanmu.
Harusnya engkau ada disini, menemani kesemuanku.
Harusnya aku memilikimu.
Harusnya engkau mengerti setiap jejak emosiku ketika ku membutuhkanmu.
Tetapi sebenarnya engkau tidak pernah pergi
Engkau tetap di sini!
Mataku saja yang telah menua dan menjadi buta
Sehingga pikiranku membisik kalau engkau sudah tiada...

Sang Embun Malam

Pada saat bulan purnama, kabut muncul
mencerna dunianya yang mulai kabur
Kemana engkau melacurkan dirimu Sang Embun Malam?
Setetes kerisauan dibalut harum kekasihmu
Di pucuk-pucuk daun asa merekah
Menggelayut bergulir pada batang-batang muda
Malam ini tak akan engkau lupakan,
bayang-bayang di telaga suram diterangi purnama terang
Tenggelam dalam selaksa tutur lembut pujangga alam
Malam tergelincir menyambut pagi,
engkaupun kan menghilang diresap oleh bumi yang rakus.
Kau tahu umurmu tak panjang
tetapi engkau pun tahu kalau kau kekal di sisa ingatan...

Monday, April 2, 2007

Kala kata

Kala kata-kata tak ingin menguap
dibuang sayang takut mengendap
keruh ketika terguncang
Kala kata-kata berbaris menjadi kalimat penuh makna
mengobati berbagai gelisah
ungkapan-ungkapan gairah dan kesukaan
kala kata-kata berbicara begitu kuat
bersuara lebih keras daripada auman kotbah
bernyanyi dari mulut yang membisu
Kala kata-kataku merasuk dalam puisi
menggugah asa meski telah pergi
lalu sudah tetap berarti
menjejak bukit hijau di pandangan

Over The Hills and Far Away

Over The Hills And Far Away

Hey lady--you got the love I need
Maybe more than enough.
Oh Darling... walk a while with me
You've got so much...

Many have I loved - Many times been bitten
Many times I've gazed along the open road.

Many times I've lied - Many times I've listened
Many times I've wondered how much there is to know.

Many dreams come true and some have silver linings
I live for my dream and a pocketful of gold.

Mellow is the man who knows what he's been missing
Many many men can't see the open road.

Many is a word that only leaves you guessing
Guessing 'bout a thing you really ought to know, ooh!
You really ought to know...

(Jimmy Page/ Robert Plant)

Ketika Lewat Malam

Malam itu orang-orang berhenti tersenyum
Langit pun mendung
angin menggelora tanpa arah
dan bintang takut muncul
Seorang ibu mengusap anaknya
di gubuk sederhana
sambil menyanyikan nyanyian ziarah
begitu syahdu di tengah angin yang terus menggelora
berharap sang anak bisa tidur lelap
dan melupakan malam
Seorang musafir berteduh diantara daun-daun
mencoba menafsir gejala alam
yang tak kunjung ia bisa reka kenapa
akhirnya ia memutuskan untuk memejamkan mata
meski tak pernah sanggup untuk terlelap
sambil kerap berpikir "semoga esok pagi kapal akan datang!"

Abigail Kecil Melawan Singa-Singa

Aku sudah tak mampu lagi mendongeng
engkau sudah mengetahui kisahnya anakku
cerita itu sudah berulang kali kuperdengarkan untukmu
Aku sudah berupaya menuturkannya dengan cara yang lain
tapi tetap engkau sudah mengetahuinya
Aku tak punya cerita lain yang bisa kudongengkan untukmu
Karena ceritaku tentangmu, anakku
selalu tentang kamu
mungkin kelak
engkau yang akan mendongengkannya untukku
Cerita tentang Abigail kecil yang melawan singa-singa
kemudian menjadi Putri di Kerajaan Katharos

Jalan yang Lain

Galih,
kemarin jembatan putus
aku terpaksa memutar
aku tidak bisa terus melalui jalan itu
meskipun aku akan kembali padamu
dengan jalan yang lain
sedikit lebih lama memang
Tapi segala sesuatunya akan indah pada waktunya
karena dia ada disana...

Galih

Galih
betapa indah namamu
meski aku tak tahu apa artinya
seindah menatap langit dan melihatmu
mega di cerahnya langit putih biru
Aku bahagia luka-lukamu telah pulih dan engkau merekah kembali
Pada waktu itu tabib menyembuhkan sakitmu
Hmm..
si pengelana waktu kehilangan rayu
oleh sahajamu..

Kenapa Pergi?

Ketika ditanya mengapa aku mau pergi
aku tidak bisa menjawab dengan pasti
aku hanya berkata ingin berkelana lagi
tapi dia berkata bahwa aku bukanlah pengelana
Sanggupkah engkau melintasi angkasa
menjauhi rumah yang engkau sayangi
tapi dimanakah rumahku?
bapaku dulu pun berpindah-pindah
dari satu tempat ke tempat lain
dan beliau tidak mengkhawatirkan kemana ia akan menaruh kepalanya
Mungkin karena pekerjaannya memang pengembang rumah
ia menyediakan rumah bagi orang-orang tuna wisma
Ketika ditanya kenapa aku mau pergi
aku sebenarnya berkata dalam hati
mungkin aku mau mengikuti jejak bapaku
jadi pengembang rumah
sehingga orang-orang lain tidak takut kemana harus menyandarkan kepala
Ketika ditanya kenapa aku mau pergi
aku ingin berkata aku ingin dekat awan putih
yang berada jauh dari tempatku sekarang berdiri
berharap menemaniku melintasi angkasa

Tetap Indah

Ada keindahan yang terabaikan
oleh pandangan mata yang mulai merapuh
Ada keindahan yang tak dirasakan
oleh hati yang sudah lama tumpul
Ada keindahan yang tak terdengar
oleh telinga yang terbiasa tuli
Keindahan itu tetap ada
meski mata, hati dan telinga mengalami disfungsi

Awan Putih di Langit

Seperti biasa tiada kata yang terucap
hanya degupan jantung yang berdetak
menanti ucapan yang keluar darimu
Menunggu adalah kelemahanku
tapi ketika kulihat..
Langit ternyata lebih indah karena namamu.
Menulis ini membuatku merasa gamang
tak apalah..
setidaknya aku tahu
cerita apa yang mau aku tulis
tentang awan putih di langit
dan pancaran kehangatan mentari yang melintasinya

Surat untuk Paman

Paman, aku pulang!
Menuruni bukit, menyusuri lembah, menyeberangi lautan
Juga melintasi samudera..
Kotamu kunantikan
Secangkir teh buatan bibi dan gelak tawa hangat kurindukan
Oh, siapkan kisah dan jangan lupa panggil kawan-kawan
Nanti kita duduk saja di pinggir danau sambil mendengar petikan gitar dan nyanyian zabur
Perdengarkan kembali cerita qohelet kepadaku
Aku berharap Galih bercerita tentang parabole guru lagi
Paman, terima kasih membantuku menyiapkan tempat tinggal
Tolong bilang bapa aku kembali datang

Salamku untuk semua

Confession of Love...

Banyak keindahan yang belum aku lihat tentangmu
Aku menutup mataku darimu
juga telingaku untukmu
Meskipun banyak orang menganggapmu kebodohan
bahkan keanehan
tapi aku sadar bahwa engkau yang membuat aku hidup
semenjak tujuh tahun lalu kita berjumpa
banyak hal yang engkau sudah tunjukkan dan lakukan untukku
Aku pikir beberapa tahun berhubungan denganmu
membuat aku sudah kenal dirimu dan mengetahui apa yang engkau inginkan
Ternyata aku salah...
Aku sadar sakit yang kutimbulkan jauh2 lebih banyak daripada kesukaan untukmu
Hubungan yang kokoh tidak bisa hanya beberapa tahun
Ceritakan kembali padaku tentang kasihmu
Yang membuat aku bergetar ketika engkau mengatakannya di malam itu
Ajari aku kembali cara mengasihimu
dengan cara yang sederhana, yang orang seperti aku ini bisa mengerti
terima kasih karena kamu sudah memilihku
Biar aku menceritakan kepada orang-orang lain
kalau aku punya engkau
dan itu membuatku bahagia
dan itu yang paling penting
yang bisa aku nikmati secara nyata...

Kemana puisi-puisi itu pergi?

Puisi-puisi itu telah mati...
Mereka mati bersama dengan kesemuan yang sudah terlanjur dibuat
yang terbalut dalam alur-alur hasrat

There's a place...

Daerah pelayanan baru, desa diatas bukit
tak seindah penampakannya
Pemandangan mempesona, asri dan penduduk yang terlihat ramah
Tetapi ketika mencoba mengerti lebih dekat
ternyata ada intrik politik kampung, kecemburuan sosial, kemuraman penduduk, ketertinggalan,
kekosongan rumah-rumah yang ditinggali karena merantau ke kota yang lebih besar.
Tempat baru...
Tidak seindah yang dilihat, tidak seburuk yang dibayangkan
Setidaknya aku masih merasakan getaran-getaran bahwa ada hal baik yang bisa dikerjakan ditempat ini..
Dan juga pasti ada pembentukan baru yang baik akan kudapatkan di tempat ini
meski entah berapa lama...
-amandraya-

forgetting the past, embracing the future

Sudah lama aku kehilangan diriku
sekarang saatnya untuk mengumpulkannya kembali
menyapih juga merawatnya
menjaga dari kebodohan yang tidak perlu
Aku tidak membencimu masa lalu
tapi memang masamu sudah lewat
Aku bahagia telah melewatimu
Setidaknya aku tahu kalau masa itu sudah berakhir
Aku bangga kalau akhirnya bisa tegas
minimal dengan diriku terlebih dulu
Tak ada tangis dan kemarahan
Yang ada kelegaan..
Forgetting the past, embracing the future....

Terlintas Saja...

Pada awal yang disangka akhir
Pada malam yang terang benderang
Pada pagi redup selimut kabut
Pada tangis yang dicumbui senyum tipis
Hidupnya benang tipis
dipintal dalam kain raya dengan cermat
Tangan yang tak terlihat,
riuh rendah mayapada menjadi warna
Dia ditaruh pada mega-mega
menjadi penghias jagad raya
Masih terlihat indahkah dari Nirwana?

Pojokan Woyla

Bilamana kata-kata menjadi hambar?
yang tersisa hanya tatapan nanar
Bisakah engkau memegang dadaku
dan menghilangkan takut
tapi jangan katakan aku pengecut
kita akan berbagi pojokan itu
dan tersenyum dengan kesunyian kita
"Apa Neraka?"
"Neraka berdarah?"
setidaknya engkau bisa menertawakan itu
dan aku bisa terus bermimpi pergi ke negeri Angin-Angin
atau berjalan bersama Awan
Nikmati perjalananmu
menyusuri ruang dan waktu
dan kita tahu waktu yang sempit itu tidak semu

Menunggu Peri Terbang

Engkau bersembunyi di kota sunyi
pada bekas reruntuhan tanah yang sepertinya suci
mengapa engkau terlihat muram dan tertunduk layu
kapankah engkau bebas dari rasa takutmu
dan menikmati dunia kecil yang diciptakan untukmu
dengan keindahan-keindahan ultim yang belum engkau rasakan
engkau sumber inspirasi
tak pernah habis cerita tentangmu
sudah terlalu menancap di dalam jiwa
meski tak berpaut,
jejakmu terlihat jelas dalam relung pikiranku
jangan tanya kenapa.
Aku menunggu engkau bebas mengembangkan sayapmu
dan terbang tinggi ke tempat terindah yang kau bisa datangi
Mungkin sesekali istirahat di persinggahanku untuk kemudian berkelana lagi

Sebotol Bir dan Sebungkus Rokok

Sebotol bir dan sebungkus rokok
itu waktu yang kita punya kawan
ditemani ombak dan kelap malam
juga nyamuk-nyamuk laknat tanpa bunyi yang menggigit kaki
ahh..lupakan sejenak tentang gelora si anak muda yang mengejar kejayaan
mari kita bicara cinta dahulu
dan batas-batasnya
mengapa cinta bukan hanya cerita tentang kau dan dia
perjuangan melewati batas
dihiasi ribuan kata "I miss U"
hahahaha...bagaimanakah cinta tanpa kata-kata?
kau mengetahuinya dalam heningmu
dan dia memahaminya dalam kegelisahan
Menggetarkan bukan?
Tapi sampai kapan?
dan apa kau tahan?
Cinta bagimu seperti peperangan
menghancurkan kubu-kubu ketidak-masuk akalan
Perjuangan yang mungkin nantinya kau tetap akan takluk
tapi katamu tetap harus kucoba
Silakan kawan...
Disini kita duduk dan ini sudah gelas keempat, sebentar lagi pulang
Dalam hati ku katakan:
"Tidak lama lagi aku pun masuk gelanggang!"

23 Desember 2006

Pada akhirnya gedung tinggalah gedung

Tak ada kebanggaan lagi

Tempat ku membunuh waktu

1, 2, 3 tahun

Tanya Kenapa?

Sedikit asa saja dan satu jawaban kenapa
Tertatih mengais dunia
turun melewati lembah maut
menaiki menyusuri bukit tangis
berjalan mengikuti sungai kehampaan
terlihat tawa lebar,
pongah semu tanpa arti
Katanya hutan belantara tetapi tandus di tengah-tengah,
keramaian gedung-gedung sombong berbau busuk.
Semua sama, tiada isi.
Manusia papa mempertontonkan borok, berebut hidup;
makhluk kaya serakah merebut hidup.
Semuanya tanpa isi.
Kemunafikan di hari 'suci',
kata-kata religi penuh basa-basi.
Kembali tanpa isi.
Sedikit asa saja dan satu jawaban kenapa..
Kata mereka inilah dunia, kemana aja?

Permintaan Sederhana

Permintaan ini sederhana
Katakan jika ini memang nyata
bukan sekadar perasaan kuat yang bertahan sekejap
Katakan jika ini patut diperjuangkan
dari cita mempertahankan keindahan
Engkau adalah nuansa bening
Sahaja yang meluluhkan dinding-dinding kemuraman
Sekuntum rindu yang mengharumkan relung kalbu
Kabar bahagia yang mengubah hari-hari semu
Ajar tangan ini menulis risalah kasih
dan mengucapkan bahasanya yang akan meluluhlantahkan
batas-batas ketidak-masuk-akalan
Cerita tentang kita dalam berbagai warna