Monday, February 18, 2008

Menghentak Pagi

Denting dawai kehidupan
melantunkan celoteh manusia
ketika siang
ketika malam
di pelosok kampung
di hiruk pikuk kota
pujangga bernyanyi
penari meliuk kesana kemari
ketuk irama harmoni
tentang hidup satu kali

Tralala Trilili
Didadi dida didadi

Coba dengar sejenak bunyi
bersamaku kita menghentak pagi

Tentangmu (lagi)...

Malam panjang
remang cahaya bulan
dingin yang menggelisahkan
wajahmu selimut tebal yang menghangatkan
Mengisi kepingan rindu yang muncul dalam nikmat mimpi
Ingatkah pada hujan
yang mengantar bening air tuk bumi yang kotor?
Tentangmu bagai bintang semarak malam
Tentangmu bagai angin meniupkan damai
dan degup jantung yang berderap
sebab kau guncang dengan cepat
Tentangmu menunggu kala berhenti berceloteh,
Mungkinkah?