Friday, December 30, 2011

80 Menuju dan Cakrawala Baru


Ini seperti melukis suatu cakrawala
Tempat langit dan bumi bersentuh
Dan hari-hari yang baru
Dimana langit-langit menjadi tempat canda
Dan bumi dipijak kecil-kecil lincah,
juga gunung batu itu, tempat hangat untuk bertemu

Dan cerita demi cerita, pikiran tertumpah, kotak-kotak terbuka
Dan semua kenapa-kenapa
Keluar biasa
Tak terbiasa biasa

Mendengar lagu para peziarah
Yang didendangkan dalam pencarian
Disini dan disana
Bersahutan..beriringan
Dengar..dengar

menghitung perlahan dan terbata-bata
Setelah angka 1 ada berapa?
Ternyata sudah 30 lebih ya?
Perlu ditambah 80 sepertinya? Dan lalu tertawa...

Ada tanda-tanda, yang berserak dimana-mana
Tapi mungkin tak terlihat oleh mata
Mungkin bayangan sekelabat saja, membuat terjaga
Ini ditambahkan, menjadi seratus, menjadi seribu

Dan ini, terkadang lelah singgap
Teduh dulu sekejap saja
Mari melukis cakrawala lagi
Langit hari ini bercerita apa?
Mengapa pelangi membuat sedih?
Apakah karena hujan yang mendahuluinya?
Ndak apa-apa
Sometime ‘raindrops falling on my head’

Mencari hembusan, mencari damai dan kesegaran
Hari ini berlalu kesekian
Kiranya jalan makin kuat
Pakai kasut
Berlari saja ya..

Thursday, December 29, 2011

Cerita Si Rusa Kecil


Ini baju-baju
Itu tempat minum, yang plastik atau besi
Ini rumah ibadah, datangi saja supaya tak lelah
Lalu makan, makan, makan
Kemana?
Layar besar tempat berdiam
Atau olahraga malam via pemakaman

Berdetak?  Seberapa kuat?
tidakkah engkau mendengar? Mungkin menular dari dirimu
Senyum...o ya, sejuta senyum (lagi)
Terkirim pagi, siang dan malam
lewat udara..debu menggelitik kota, dinginnya malam.. dan hujan tanpa permisi
Permisi!!
Berhati-hati, iya perlahanlah langkah! Buka kasut kita..ini bait suci
Bercanda dalam keheningan dan menggumuli rindu

Menghinggap dari kota ke kota
Mencari hikmat, mengumpulkan dalam kantung besar kita
Mari hai yang terhidupkan
Kita bangun
Jadilah kuat..ya jadilah kuat

Waktu lewat.. lewat waktu lama sekali
Terlupakankah? Tidak kisanak, hanya mencuci di Kali Jodoh
Sini kugenggam erat-erat
Jangan kemana-mana
Mau dibawa kemana?
Ke kota-kota tak berujung
Makanya belajar bahasa asing!

Ini penjagaku
Itu penjaga-penjagamu
Kita berpuisi tentang waktu: lalu dan mendatang
Begini..begini
Iya..begitu saja
Sepakat!

Pic taken from here
Hai yang terhidupkan
Apa cerita hari ini?
Bagaimana kemah menjadi kokoh?
Ada rusa kecil, yang tak bisa jauh dari padang hijau
Ketika ia mengembara, ia membawa padang hijau itu di kantungnya
Aku pernah melihatnya dan sekarang kumembawanya berdua

Thursday, March 17, 2011

Antara 2006 dan 2010

23 Desember 2006

Pada akhirnya gedung tinggalah gedung
Tak ada kebanggaan lagi
Tempat ku membunuh waktu
1, 2, 3 tahun


3 Maret 2010

Tinggal sejengkal kawan
tentukan kompas kemana melangkah
dalam hiruk-pikuk urban
atau keteduhan rural
benarkah?

kau temukan kedamaian dalam riuhnya orang lalu lalang
juga semua kegelisahan dalam 'kesederhanaan'
sebuah dilema, pergulatan yang berkepanjangan
dan kita sudah terbiasa

engkau sudah bergumam
tentang peradaban-peradaban
yang dibangun dalam kemarahan dan ketundukan
paradoks dan kepura-puraan yang kita tertawakan sembari menseruput kopi

dimana kita sekarang?
mencumbui sosialis dan menodai kapitalis
sambil menikmati glamor i-pod dan sensasi i-raq
berpikir keras merapal mantra tujuan tunggal pembangunan
dan mengurut dada ditangan pemodal
'asal bukan dadaku', katanya

aku disini saja dulu
mencicip desahan pikiran orientalis
belok ke kanan sedikit kan ketemu kaum fundamentalis
berebut komentar terakhir dalam sebuah diskusi
berpikir aku sudah menang
padahal karena sudah bosan

tapi quo vadis cinta?
bukankah kita pernah menggaulinya?
kautinggal begitu saja
seperti utopis yang tinggal di desa pragmatis
'I committed a conversion', bisikmu perlahan
Selamat datang dunia!
Mari kita berkelana



(saya masih buat kok, ini copy paste dari fb)

Saturday, June 12, 2010

Lament (of truth and love)

Hey-hey Miss Wright, there is a sun, there is a light;
Open the curtain, tomorrow is bright!
Veritas Veritas...it liberates us
if pray could heal, may joy fulfill!
if love is fear, may fear be near
o truth...o love
would you breeze, so I can shed my tears

Monday, April 19, 2010

Menunggu hujan lewat

Pada malam hujan
cinta berteduh di dahan-dahan yang menunduk
sambil bercerita ia pada butir air yang jatuh
melewati dingin menghalau risau
tak ada kata rindu selimut penghangat
atau siluet wajah di awan yang terlanjur pekat
ia hanya menunggu hujan lewat

Friday, April 9, 2010

Perpisahan

Daun kembali meranggas
menjatuhkan diri ke bumi yang lembab
turun perlahan
dalam siluet
memudar
terserap akar yang mudah lapar
menghilang...
seiring lembayung yang mengiring senjamu

Dunia yang tak terjamah
kapan berhenti?
tempat berlabuhmu ujung-ujung sepi
dan desa-desa kecil tuk melarikan diri
Kotak-kotak kecil
rahasia dan rasa sakit
bawalah erat-erat!

Musim telah berganti
jalan-jalan setapak terserak
di tempat ini
kudirikan tiang batu
sebagai penanda
masa yang telah lewat

Monday, April 5, 2010

Tiramisu dan sewindu lebih waktu

senyummu tiramisu
pemanis rindu
tak perlu kau tutupi bibirmu
biarlah merekah
pelipur di kala jengah
 
sudah lebih dari sewindu
ada apa dengan hidup?
cerita-cerita manusia yang menggugah
yang kau lukis dengan penamu
bilakah kau berbagi?

dan waktu bukanlah temanku
dia berlalu, membisu
kucari kembali
diantara ribuan pertanyaan tertunda
dan gejolak-gejolak tak biasa
jika kutemukan dirinya
adakah engkau disitu

Thursday, December 3, 2009

Katakanlah dengan puisi

Mulutmu terbiasa diam

Dan tanganlah yang berbicara kata

Lewat tulisan-lukisan

Yang bercengkrama dengan pikiran

Menggelontorkan nukilan-nukilan kerisauan dan kesukaan

Dengan tutur sederhana sarat makna

Kau tuangkan sedikit amarah dan kaubumbui dengan gelora

Jadilah si kata-kata pembayang

Dan aku si cermin sederhana

Melihatmu dalam berbagai rupa

Ketika berjaya ataukah tunduk malu

Telah terbiasa

Keluar peraduan engkaulah si jumawa

Tanpa berkasih-kasihan mereka tetap mengaduh

Menista dan membuat gaduh

Dalam sudut-sudut terus mengeluh

Tetapi tanganmu tetap tak tersentuh

Ia menjadi wali bagi hati dan jiwamu

Ia melukis ia menulis

Ribuan kisah menunggu tumpah

Tunggu sang kala menuntaskan makna