Thursday, December 27, 2007

Deru, diam...

Kutumpukkan ide kepada tanganku
Ketika melihat dunia
kubiarkan dia terjun deras seperti hujan
Kadangkala diam juga menyesak
menjadi gumpalan jenuh yang menggerogoti asa
aku biarkan...
sampai akhirnya
kukunci di labirin ratapan
sehingga mati kelelahan.
Datanglah si pencuci membasuh sisa-sisa penat.
Akhirnya....
Aku menuangkan deru
Aku menuangkan diam
semua di masanya
pada mural-mural sajak
dan kau bisa melihat
menjadi pengingat jejak langkah terbuat

2 comments:

  1. fabiaaaan, dari blog kamu aja ketahuan kamu suka ngambeeeeekkkk, heheheh.. eh tapi keren yah bisa menuangkannya dalam kalimat yang hanya bisa dimengerti kalau kita membayangkan.. two tumbs up deeeeh buat fabian :)

    ReplyDelete
  2. fer, lo gak perlu desain blog...
    tulisan2 lo udah cukup untuk mendesain blog lo...
    membuat yang baca jadi speechless...

    i really love those words...kata2 lo indah2 banget....

    -dari fans setia...-

    ReplyDelete