Di celah-celah kota yang kulalui
wajahmu berserak seketika mataku melintas
Tak pergi...tak lekang, meski tubuhmu hilang
Sunday, January 11, 2009
Wednesday, December 17, 2008
Cinta dan Perjalanan
Di tepi sungai roman dua pasang mata bertemu
saling bertanya tanpa mengeluarkan satu patah kata
kemana suka ini akan berlabuh?
daun tumbuh kemudian layu
itu sudah biasa
awan hujan berganti terik
tak ada beda
tiadakah subtil?
cukup dengan rasa katanya
bukankah itu yang membuatnya nelangsa bertahun-tahun
pakai logika kata mereka
itu tidak akan berakhir dimana-dimana
tiada yang baru tiada yang lama
semua sama saja
perjalanan bersama pertanyaan-pertanyaan dan kemudian menikmatinya
itulah cinta
saling bertanya tanpa mengeluarkan satu patah kata
kemana suka ini akan berlabuh?
daun tumbuh kemudian layu
itu sudah biasa
awan hujan berganti terik
tak ada beda
tiadakah subtil?
cukup dengan rasa katanya
bukankah itu yang membuatnya nelangsa bertahun-tahun
pakai logika kata mereka
itu tidak akan berakhir dimana-dimana
tiada yang baru tiada yang lama
semua sama saja
perjalanan bersama pertanyaan-pertanyaan dan kemudian menikmatinya
itulah cinta
Friday, September 5, 2008
Tidak Cukup
Tidak cukupkah sepi?
Seribu mulut terkatup untuk jiwa yang gelisah
Menggeliat resah di jalan tiada ujung
Terserak impian yang teronggok kering
terabaikan...
adalah titik embun menjadi penghibur
kembali berjalan tertatih
Seribu mulut terkatup untuk jiwa yang gelisah
Menggeliat resah di jalan tiada ujung
Terserak impian yang teronggok kering
terabaikan...
adalah titik embun menjadi penghibur
kembali berjalan tertatih
Fin?!
Fin?!
Setelah merasap embun malam
ia bersembunyi di balik cahaya tuhan
dan terbang ke awan
lalu ia jatuh terekat di jaring laba-laba
Fin?!
Setelah merasap embun malam
ia bersembunyi di balik cahaya tuhan
dan terbang ke awan
lalu ia jatuh terekat di jaring laba-laba
Fin?!
Dan itu Kamu
Kutulis pada kertas
dan itu kamu menunggu diujung pena
Kuukir kata-kata
dan itu kamu menanti diujung lidah
Kubayangkan rindu
dan itu kamu bertebaran di lorong ingatan
Kulumat cinta
dan itu kamu membuatnya manis
dan itu kamu menunggu diujung pena
Kuukir kata-kata
dan itu kamu menanti diujung lidah
Kubayangkan rindu
dan itu kamu bertebaran di lorong ingatan
Kulumat cinta
dan itu kamu membuatnya manis
Sunday, May 18, 2008
Malam Itu
tetapi malam sudah tiba
keresahan itu lewat sudah
engkaulah makhluk malam
mustahil merindukan pagi
adakah cahaya lewat sekelebat?
apakah itu kilat yang membelah cakrawalamu?
telusuri lekuk-lekuk tubuhku
maka engkau kan merasakan luka-lukaku
keresahan itu lewat sudah
engkaulah makhluk malam
mustahil merindukan pagi
adakah cahaya lewat sekelebat?
apakah itu kilat yang membelah cakrawalamu?
telusuri lekuk-lekuk tubuhku
maka engkau kan merasakan luka-lukaku
Siang Itu
Siang itu panas tak masalah
keringat luluh oleh waktu
meski sering ku tertidur di pojok itu
Sampai senja tiba
dimana engkau bernyanyi hidup
keringat luluh oleh waktu
meski sering ku tertidur di pojok itu
Sampai senja tiba
dimana engkau bernyanyi hidup
Monday, April 21, 2008
ai
pegang tanganku di dalam kabut
setapak sukar tertebus senyum
kita lewati dengan debar
kala menunggu
biarlah suara senyap
haruskah tangan terlambai?
setapak sukar tertebus senyum
kita lewati dengan debar
kala menunggu
biarlah suara senyap
haruskah tangan terlambai?
Subscribe to:
Posts (Atom)